Senin, 19 Januari 2009

RENUNGAN-RENUNGAN SEBELUM MENUNAIKAN IBADAH HAJI

BAGIAN PERTAMA : 
RENUNGAN-RENUNGAN SEBELUM MENUNAIKAN IBADAH HAJI

A. Amal-amal zhahir sejak berangkat Haji hingga pulang
1. Berkaitan dengan harta
a. Mengembalikan harta-harta hasil shalim kepada pemiliknya.
b. Membayar hutang-hutang.
c. Mengembalikan titipan yang ada pada diri kita.
d. Meninggalkan biaya nafkah yang menjadi tanggungannya.
e. Membawa bekal harta yang halal.
f. Jangan berlaku kikir dan dapat mengasihi orang-orang fakir dan miskin.
2. Teman
a. Mencari teman yang shaleh, menyintai kebajikan dan mau menolong bila lupa si teman mau mengingatnya.
- bila kita takut akan dibuat berani olehnya.
- bila sempit dadanya akan diluaskannya.
b. Mengucapkan selamat berpisah kepada teman-teman, tetangga, saudara-saudara, meminta doakan mereka semuanya.
3. Keluar dari rumah 
Sebelum berangkat, shalat sunat shafar dan berdo'a.
4. Bila sampai di pintu berdo'alah.
5. Dalam kendaraan dan kendaraan bergerak berdo'alah.
6. Penjagaan.
a. Siang hari / malam hari bila keluar pemondokan berombongan. 
b. Malam hari bila hendak tidur berdo'alah
7. a. Manakala naik ke tanah tinggi / bukit ber takbir 3 x.
b. Manakala turun dari tanah tinggi baca tasbih 3 x.
8. Memahami kedudukan haji dalam Islam.
9. Rindu, kepada pemilik rumah tempat peribadatan lantaran ketaatan kepada Allah SWT.
10. 'Az m, (kekokohan hati) - maksud yang kuat mencari ridho Allah SWT.
11. Memutuskan hambatan-hambatan menuju haji :
a. Mengembalikan barang-barang hasil kezhaliman.
b. Bertaubat
c. Menghambakan diri kepada-Nya sebersih-bersih jiwa raga.
d. Berwasiat.
12. Meninggalkan kekejian, kefasikan dan perdebatan :
a. Rafats, setiap yang tidak ada faedahnya, jorok dan omongan yang tidak ada faedahnya, termasuk bergurau, bermain-main.
b. Fisq, setiap perbuatan yang keluar dari ketaatan kepada Allah SWT.
c. Jidal, perdebatan-perdebatan dengan kata-kata keji yang menimbulkan sakit hati.
13. Taubat dan maaf.
a. Taubat secara harifah (etimologi) bearti kembali, yaitu kembali dari berbuat dosa dan maksiat kepada berbuat baik dan ketaatan.
b. Taubat menurut ajaran Islam ialah meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat.
c. Taubat sebagai stasiun pertama bagi seseorang dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
d. Taubat untuk menjaga hubungan baik dengan Allah dan maaf menjaga hubungan baik dengan manusia.
14. Niat Ikhlas.
Kata Ibnu Umar RA,
"Seutama-utama orang yang berhaji adalah orang yang paling ikhlas niatnya, paling bersih nafkahnya dan paling baik keyakinannya".
Niat, adalah titik tolak permulaan dalam segala amal perbuatan 
a. Niat itu suatu neraca bagi syahnya perbuatan.
b. Niat tidak bisa diwakilkan.
c. Tidak boleh tergesa-gesa untuk berbuat sesuatu perbuatan sebelum diketahui hukumnya. 
d. Hakikat niat.
Yaitu keadaan atau sifat yang tumbuh dalam hati manusia, yang menggerakkan atau mendorongnya untuk melaksanakan suatu perbuatan. 
Ilmu adalah mendahului niat, karena ilmulah pokok dan syarat permulaan, lalu amal mengiringi niat untuk menjadi buahnya. 

B. Adab-adab yang mendetail dan amalan-amalan bathin
1. Esensi dari haji adalah evolusi manusia menuju ALLAH.
Dalam menunaikan ibadah haji berbagai hal yang ditunjukkan secara bersamaan : "penciptaan" "sejarah" "keesaan" "idiologi Islam" dan "ummah" (nasion).
2. Jika hidup hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hari demi hari bagi seorang manusia, maka ia tidak memiliki arah di dalam hidupnya.
Tujuannya hanyalah untuk hidup.
Keadaan seperti ini bagaikan semangat yang mati dalam jazat yang hidup, keadaan yang tidak sehat ini dapat diubah oleh pengalaman menunaikan ibadah haji.
3. Haji adalah pemberontakan melawan nasib malang yang disebabkan kekuatan-kekuatan jahat. 
Tinggalkan rumahmu dan kunjungi rumah "ALLAH" atau "rumah umat manusia" Dia menciptakan kita dari "RUHNYA" dan memberikan kualitas-kualitas istimewa kepadamu.
Dia memulyakan engkau; bahkan malaikat-malaikat bersujud kepadamu.
4. Apakah engkau telah hidup sesuai dengan kehendakNya?
Nabi Muhammad SAW bersabda : Allah berada dalam hati orang yang beriman. Al-Qur'an Surah Al Ankabuut a:3 ; "maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta".
Al-Qur'an Surah Al Hadid a:25 ; "Sehingga Allah mengetahui orang-orang yang menolong Dia dan RasulNya, sekalipun dengan cara tak terlihat".
5. Sebermula dengan ruh Allah dalam hatimu, engkau diharapkan menjadi KhalifahNya dimuka bumi ini. Kepadamu telah diberikan waktu untuk menyempurnakan tugas ini tetapi engkau gagal karena pemberian ini engkau pergunakan sekehendak hatimu.
Al-Qur'an Surah Al 'Asr a:1-2 ; "Demi hari yang telah condong"
"Sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi"
6. Menghampiri Allah. 
Eksistensi manusia tidak ada artinya kecuali tujuan hidupnya adalah untuk mendekati ruh Allah. Bebaskan diri kalian dari segala kebutuhan dan ketamakan yang membuat kalian lupa kepada Allah.
Oleh karena itu lakukan perjalanan haji yang sepanjang masa dilakukan manusia. 
"Kunjungilah" ALLAH YANG MAHA BESAR !
7. Sudut pandang yang praktis dan konseptual, rukun-rukun Islam yang terpenting, yang memberikan motivasi kepada nasion Muslim, yang membuat warganegaranya sadar, merdeka, terhormat, serta memiliki tanggung jawab sosial Tauhid, Jihad dan Haji.
8. Menunaikan Ibadah Haji
a. Pergi menuju rumah Allah Baytullah.
b. Merupakan latihan untuk kembali kepada Allah SWT.
c. Latihan kematian kita karena kita meninggalkan tanah air, keluarga, tetangga dengan niat dingin menemui Allah SWT.
d. Ingin bersimpuh di rumah Nyayang suci dengan permohonan ampunan dari Allah SWT.
e. Tanah Air kita yang sejati berada pada Allah SWT, wa ilayyal mashir (dan kepada Kulah kembalimu semua).
f. Menurut Ibn 'Arabi
1) Kembali dengan cara terpaksa disebut ruju' idhthirari ; setuju tidak setuju kembali kepada Allah SWT yang disebut mati.
2) Kembali kepada Allah SWT dengan cara tidak terpaksa, kembali secara sukarela yang disebut ruju' ikhtiari dan inilah yang dilakukan oleh para jama'ah haji.
Al-Qur'an Surah Al-Fajr:
Ayat 27 "Hai jiwa yang tenang"
Ayat 28 "Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoiNya".
Ayat 29 Masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba Ku
Ayat 30 "Dan masuklah kedalam surga Ku"
Inilah kenikmatan besar yang di anugrahkan Allah SWT kepada para jama'ah haji.
9. Haji bukan hanya zikir dan do'a
1) Tahun ke-6 H. Nabi Muhammad SAW bermaksud melakukan ibadah haji jama'ah berhenti di Hudaybiyah untuk ihrom. 
Makkah masih dikuasai kaum musyrik, walaupun nabi menegaskan kedatangannya hanya untuk berhaji, berat bagi mereka mengizinkannya.
Mereka memandang berhajinya nabi bukan sekedar ritual tetapi politis. Para sahabat membela nabi dengan bersumpah setia yang dikenal sebagai Bay'atur-Ridhwan yang kedua belah pihak membuat perjanjian Hudaybiyah.
2) Tahun ke-7 H. Sesuai perjanjian Nabi SAW datang melakukan umroh. Penduduk musyrikin Makkah ke bukit-bukit sambil mengintip apa yang dilakukan Ummat Islam. Walaupun dalam keadan lelah Nabi SAW menyuruh para sahabat Thawaf dan Sa'I pada putaran / perjalanan ke 1, 2 dan 3 disuruh berlari.
3) Tahun ke-8 H. Nabi SAW dan pengikutnya berhasil menaklukkan Makkah dan melakukan Umrah Al Qadha yang berdampak politis sangat luas.
4) Tahun ke-10 H. Nabi SAW melakukan ibadah haji Akbar - haji terakhir atau haji wada' (haji perpisahan).
Dalam berkhutbah di Arafah Nabi SAW menekankan :
a. Menghormati darah dan kehormatan seseorang (hak asasi).
b. Sistim ekonomi jahiliyah tidak adil dengan praktek riba.
c. Tentang hak-hak perempuan.
d. Khutbah tersebut berkenaan dengan politik, ekonomi dan sosial.
5) Di Mina turun ayat "Bara'ah" (At. Taubah) adalah Proklamasi kemerdekaan tanah suci pembebasan dari ketergantungan kepada kaum musyrik.
Di bukit Mina Ali bin Abi Thalib menyampaikan Dekrit Nabi SAW :
a. Orang musyrik tak boleh mendekati Baytullah.
b. Tak boleh Thawaf sambil telanjang.
c. Membacakan Surah Bara'ah ayat 3 "Dan pengumuman dari Allah SWT dan utusannya kepada manusia pada waktu Haji Akbar bahwa Allah berlepas diri dari kaum musyrik, begitu pula utusanNya..."
d. Menurut Al-Qur'an Surah Al Haj a:28 "Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat buat mereka dan berzikir (menyebut nama Allah) pada hari-hari ditentukan. 
6) Menurut para mufasir menyebut dua demensi haji :
a. Demensi manfaat meliputi dunia dan akhirat ; pada waktu Hajilah bertemu para pemikir, ilmuan, ahli-ahli pendidikan dan kebudayaan, para negarawan, akhli pemerintahan, akhli ekonomi, para ulama dan akhli militer kaum muslimin. Inilah konfrensi ummat manusia terbesar.
b. Demensi zikir, do'a dalam mengerjakan rukun, wajib Haji dan Umrah.
10. Haji Mabrur.
1) Al-Qur'an Surah Ali Imran a:97 "....dan ibadah haji ke rumah itu wajib bagi manusia karena Allah (bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan kesana....". Sepanjang sejarah, ribuan Muslim Afrika, Yaman dan negara-negara Timur Tengah lainnya berangkat ke Makkah dengan berjalan kaki, tidur disekitar Masjidil Haram dengan beratap langit tidak berawan.
Barangkali merekalah yang menurun hadist diseru oleh Tuhan pada hari Arafah "Hamba-hamba Ku datang kepada Ku dengan rambut kusut dan pakaian lusuh dari sudut-sudut negeri yang jauh, berangkat tanpa bekal yang cukup dan siap menderita untuk memperoleh ampunan Allah SWT.
2) Di Indonesia banyak orang yang beruntung naik haji, tanpa mempersiapkan bekal tapi diberi bekal. 
Ada enam jenis haji dalam kelompok ini :
a. Karena ditunjuk perintah haji Nurdinkosasi.
b. Haji yang ditunjuk perusahaan.
c. Haji bonus - memang MTQ
d. Haji bisnis, karena mengurus haji plus 
e. Haji mansur karena halaman digusur
Manakah yang mabrur?
Mabrurnya haji tidak diukur dari cara memperoleh ongkos (bekal) tidak pula dari tempat tinggal, kepayaan dalam melaksanakan haji. 
Haji yang mabrur adalah haji yang berhasil mencampakan sifat-sifat Hewaniyah dan menyerap sifat-sifat Rabbaniyyah (ketuhanan).
Ketika Abu Bashir terpesona mendengarkan gemuruh zikir orang-orang melakukan Thawaf, Jakfar Ash Shadiq mengusab wajahnya. Abu Bashir terkejut karena ia menyaksikan banyak sekali binatang disekitar Baytullah. 
Dia sadar zikir saja tidak cukup untuk mencapai haji mabrur.
3) Kepada Asy Syibli yang baru pulang menunaikan ibadah haji, Zainal Abidin sufi terkenal dair keluarga Nabi SAW bertanya kepadanya :
a. Ketika engkau sampai di Mizat dan menanggalkan pakaian berjahit, apakah engkau berniat menanggalkan juga pakaian kemaksiatan dan mulai mengenai busana ketaatan?
b. Apakah engkau tinggalkan riya', kemunafikan, dan syubhat?
c. Ketika engkau berihram apakah engkau bertekad mengharamkan atas dirimu semua yang diharamkan Allah?
d. Ketika engkau menuju Makkah apakah engkau berniat untuk berjalan menuju Makkah?
e. Ketika engkau memasuki Masjidil Haram apakah engkau untuk menghormati hak-hak orang lain?
f. Ketika engkau Sa'i apakah engkau merasa sedang lari menuju Tuhan di antara harap dan cemas?
g. Ketiak engkau Wukuf di Arafah adakah engkau merasakan Allah mengetahui segala kejahatan yang engkau sembunyikan dalam hatimu?
h. Ketika engkau berangkat ke Mina apakah bertekad untuk tidak menggangu orang lain dengan lidahmu, tanganmu, dan hatimu?
i. Dan ketika engkau melempar Jumrah apakah engkau berniat memerangi Iblis selama hidupmu?
Semua pertanyaan itu dijawab "Tidak" oleh Asy Syibli, Zainal Abidin mengeluh, Ah..... engkau belum... ke Miqat, belum berikhram, belum thawaf belum Sa'i, belum Wukuf belum sampai ke Mina"
Asy Sybli menangis, pada tahun berikutnya, ia berniat memperbaiki manasik hajinya. 
Inilah jalan haji mabrur.
11. Mengkaji ulang tentang Rukun Iman, Rukun Islam dan Kesucian Ruhani.
Ajaran Islam itu berintikan keada ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya dan manusia dengan sesamanya tentang keimanan dan peribadatan.
1) Keimanan ini dikenal dengan Rukum Iman, yaitu :
a. Mempercayai Allah SWT Yang Maha Esa
b. Mempercayai Malaikat-malaikatnya
c. Mempercayai kitab-kitab yang diturunkan kepada para Nabi Nya
d. Mempercayai para Nabi dan Rasul Nya
e. Mempercayai Hari Kemudian (Hari Qiamat)
f. Mempercayai Qadar / Taqdir Allah SWT
2) Bila kita hendak mempergunakan pridikat Haji Mabrur, sebelum keberangkatan kita betul-betul dapat memahami dan mengamalkan Rukun Islam yang didalamnya haji itu sendiri. 
a. Mengikrarkan syahadat
b. Mendirikan shalat
c. Mengeluarkan zakat
d. Melaksanakan / menunaikan puasa
e. Haji / umrah
3) Kesucian Ruhani, yaitu pensucian Jiwa dari ; kufur, nifak, fasiq, syirik, syak was-was, buruk budi pekerti, buruk pandangan, bid'ah, riya', salah urus mengani harta benda dan salah urus tentang keluarga.

C. Perlengkapan yang dibawa, cara-cara pengepakan barang, mengenali medan tempat tinggal, mengetahui perbedaan mazab, dan suasana bangsa/negara Arab.

1. Peralatan yang perlu dibawa.
Alat-alat yang dibutuhkan dan banyak digunakan selama menjalankan Ibadah Haji ialah :
 
a. Spidol
b. Lakban/plaster besar
c. Kertas tulis
d. Lem atau isolasi
e. Krim pelembab kulit/minyak tawon
f. Payung
g. Syal
h. Sprayer
i. Masker
j. Sepatu / sandal
k. Pakaian 
l. Tafsir Al-Qur'an / buku do'a dan manasik
m. Keperluan mandi
n. Karet gelang, tali untuk jemuran, paku dll.
o. Peniti, jarum, pisau lipat, gunting lipat dan gunting kuku.
p. Obat-obatan
q. Sweater

2. Keperluan khusus pria dan wanita
Pria Wanita
a. Pakaian Ikhrom 2 stel a. Mukena ± 2 buah
b. Celana Panjang 3 buah b. Kain sarung 3 buah
c. Kemeja / kain sarung / piama a 2 buah c. Pakaian/P. dalam seperlunya
d. Kaos kaki 2 pasang d. Dan keperluan wanita lainnya
e. Kaos oblong / Pakaian dalam a 4 buah
f. Alat cukur
3. Mengepak barang dan menjaganya 
a. Koper harus di pak dengan baik, agar barang-barangnya tidak tercecer dan tak memberi kesempatan kepada orang-orang yang berniat buruk.
b. Perlengkapan barang oleh-oleh misalnya karfet dibungkus dengan karung terpal biasa/ tebal, diikat dengan tali yang kuat / dijahit dengan jarum dan benang karung goni.
c. Kurma jangan dicampur dengan pakaian dan barang-barang elektronik.
d. Barang-barang tentangan bisa dimasukkan ke bagasi agar tidak memberati kecuali membawa barang-barang pecah belah. 
Maktab bertanggung jawab menaikkan atau menurunkan barang, namun kadang-kadang ada maktab yang melalaikan tugasnya. Anda harus memperhatikan keamanan barang-barang Anda. Anda haru memperhatikan kemana-dimana barang dibawa atau dikumpulkan atau disimpan.
4. Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah
Setiba di Makkah Al Makarramah supir kendaraan yang mengantar telah mengetahui di maktab mana calon haji akan tinggal. Sebelum masuk kota Makkah, sopir menyerahkan paspor di tempat pendaftaran haji dan calon haji diantar ke maktab (pemondokan). Setelah barang-barang, calon haji menerima kartu nomor maktab, beristirahatlah dulu dan memahami medan pemondokan, jarak Masjidil Haram, arah / posisi pondokan dari Masjidil Haram (Utara-Selatan-Barat-Timur) dan jaga kesehatan Anda dan demikian juga halnya di Madinnah Al Munawwarah.
5. Memahami perbedaan Mazab
Anda akan bertemu dengan jama'ah lain yang berbeda mazab dalam melaksanakan ibdah, perbedaan miqat, perbedaan gerak-gerik dalam shalat. Hal itu tak pelu menjadi pertentangan dan Anda mengamalkan berdasarkan keyakinan Anda berdasarkan ilmu dari Al-Qur'an dan Hadits.
Berikut ini mazhab-mazhab yang dianut bangsa Arab diluar Saudi Arabia.
a. Mazhab Hanafi umumnya dianut oleh orang; Afganistan, Turki, Kurdi dan Pakistan.
b. Mazhab Maliki umumnya dianut oleh orang; Mesir dan Afrika.
c. Mazhab Ja'fariah umumnya dianut oleh orang Iran, Syi'ah Zaidiyah Yaman.
d. Mazhab Syafi'i umumnya dianut oleh orang Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam. 
6. Budaya Bangsa Arab dan Peran Muassassah (Yayasan)
1) Latar belakang sejarah Bangsa Arab
Sebelum datangnya Islam Jazirah Arab belum sangat dikenal orang. Tanahnya terdiri dari gurun-gurun pasir dan bukit-bukit batu, sehingga negara-negara besar sekitarnya tidak tertarik dengan tanah gurun tersebut.
Setelah berkembangnya negara Eropa, Asia dan Afrika terutama dalam bidang perdagangan, negara Arab menjadi titik jalur lintas perdagangan ketiga Benua tersebut. 
Letak geografis Jazirah Arab dibatasi oleh :
Laut merah sebelah barat
Teluk Persia dan teluk Oman di sebelah timur
Laut Arab di sebelah selatan
Negara Libanon dan Yordania di sebelah utara
Karena keadaan alam yang bergurun pasir dan berbatu-batu orang Arab hidup mengembara. Bangsa Arab termasuk bangsa Semit dari keturunan Shem bin Nuh AS, mereka menyebar di wilayah Jazirah tersebut dan terbagi atas tiga golongan :
a. Al 'Arab Al Ba'diah (Arab tua yang sebagian telah punah seperti, suku Ad dan Tsamud).
b. Al 'Arab Al Aribab yaitu Arab asli Bani Qahtan nenek moyang Arab Yaman.
c. Al 'Arab Al Musta'ribah Arab campuran Bani Ismail.
Mereka mengembara dan menetap diatur menurut garis kesukuan dan sifat seseorang ditentukan secara genetik (keturunan).
Bangsa Arab terkenal penya'ir ulung, menyukai seni sastera dan bahasa Arab sejak semula tak banyak mengalami perubahan.
2) Iklim 
Daerah pasir dan gunung batu yang ditimpa panas terik kecuali Jedah, Madinah dan daerah Oase tersebar di banyak tempat merupakan daerah subur yang banyak ditanami kurma. Daerah Oase-oase itu merupakan sumber air bawah tanah.
Pada musim dingin berhawa sejuk, sedangkan musim semi/gugur sangat menyenangkan, tapi cuaca yang menyenangkan itu sering diselingi oleh badai gurun yang membawa debu. Pada musim panas cuaca mencapai suhu 50oC, musim dingin 2oC. 
3) Adat Istiadat
Mereka memilik adat yang sangat berbeda dengan negeri kita, jadi bila kita berkunjung kesana akan bertemu dengan saudara seagama yang berbeda-beda tingkah lakunya. Kita juga perlu mengetahui adat mereka sehari-hari :
a. Mereka kurang ramah dan kurang menghargai bangsa lain.
b. Orang Arab cenderung bicara keras.
c. Dalam jual beli bila sipembeli menawar yang tidak sesuai dihatinya bisa-bisa diusirnya.
d. Bila memegang kepala kita termasuk menghormati kita.
e. Mereka biasa minum dari satu gelas bergantian dan makan dalam satu piring besar bersama-sama.
f. Wanita berjalan tanpa pendamping dianggap wanita tak baik.
4) Peran Muassassah (yayasan) dan fasilitas bagi Jama'ah haji.
Muassassah (yayasan) sebagai koordinator Syekh
Seorang Syekh mengurusi 5 kelompok terbang (kloter) sekitar 3000 orang orang dalam satu maktab (kantor)
Jama'ah haji Indonesia dikoordinasi dibawah satu Daerah Kerja (Daker). 
Daker Makkah ada 6 sektor.
Satu sektor terbagi beberapa kloter.
Fasilitas bagi jama'ah haji Indonesia antara lain :
a. Transportasi pesawat dari Indonesia ke Arab Saudi PP, kendaraan selama menjalani Ibadah haji ; King Abdul Azis (Jedah) – Makkah – Arafah – Muzdalifah – Mina – Makkah – Madinah – Jedah – King Abdul Azis.
b. Biaya penginapan Pondok Gede – Makkah – Arafah – Mina – Makkah – Madinah – Jedah – Pondok Gede.
c. Makan di Pondok Gede – di Pesawat PP – di Bandara – di dalam kendaraan – di Arafah – di Mina di Penginapan Jedah.


BAGIAN KEDUA : 
SEHAT BUGAR DALAM MENJALANKAN IBADAH HAJI

1. Berlatih fisik sebelum haji
a. Dalam proses latihan fisik ini lebih panjang waktu latihannya akan membawa dampak yang baik.
Calon jama'ah haji ada baiknya melatih otot tungkai. Cara berlatih adalah dengan ukuran perasaan, bila rasanya terlalu berlebihan kurangkan dan bila kurang ditambah latihannya, seminggu 4 kali latihan. 
Gangguan fisik bagi jama'ah haji banyak disebabkan "meloncatnya" denyut nadi akibatnya badan capek, cepat ngantuk, sulit tidur dan tak enak makan.
b. Pentingnya gerak badan bagi calon jama'ah haji 
Sendok terjatuh, tentunya tidak sengaja seorang jama'ah haji bisa mengumpat karena kaget.
1) Gangguan emosi yang dapat mengurangi kekhusukan ibadah haji.
2) Orang yang fisiknya tidak prima mudah lelah. Ia mudah tersinggung dan marah-marah.
3) Tubuh yang terbiasa dengan pekerjaan ringan bisa kaget jika tiba-tiba memikul beban berat.
2. Sehat, kunci menjadi haji Mabrur
a. Sehat menjadi idaman setiap jama'ah haji agar hajinya lancar dan selamat.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi badan para jama'ah haji :
1) Keadaan di tanah air sebelum berangkat.
2) Dalam perjalanan maupun selama di Saudi Arabia.
3) Faktor usia, keturunan, pendidikan, pola hidup dan kebiasaan, lingkungan dan kultur / budaya.
3. Tiga modal dasar untuk menunaikan ibadah haji :
a. Modal material : Modal sendiri, modal DKA, modal Abidin, modal Mansur dan lain-lain.
b. Modal mental : Menghadapi cuaca baru, perubahan lingkungan, perilaku selama jema'ah.
c. Modal fisik kesehatan : Untuk menampung semua kegiatan jama'ah haji itu sendiri perlu diketahui kondisi badan kita dimana titik lemahnya, misalnya : 
Pembuluh darah, sistim pernafasan, paru-paru, syaraf otak, ginjal, saluran kemih dan lain-lain.
4. Enam penyakit khas jama'ah haji
a. Penyakit THT muncul karena kombinasi kelelahan fisik, kelembaban udara, debu, dan pasir di tanah Arab.
Kelelahan fisik, menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, mudah terserang infeksi Kelembaban yang rendah menyebabkan keringnya saluran pernafasan. Debu dan pasir, menimbulkan rangsangan pada selaput lunak. Saluran nafas bagian atas yakni larynx, parynx dan hidung.
b. Penyakit saluran cerna disebabkan kelelahan, stress mental akibat lingkungan tidak sesuai, faktor makanan tidak sesuai dengan selera atau kebiasaan.
c. Penyakit otot dan tulang, karena kelelahan dalam penerbangan dan perjalanan darat yang lama, kegiatan ibadah haji itu sendiri, maka perlu mengatur dan mengukur kemampuan diri.
d. Penyakit paru bawaan dari tanah air, penyakit kulit karena kelembaban rendah dan suhu tinggi dan penyakit asma disebabkan stress fisik dan mental.
e. Penyakit pembuluh darah (kardiovaskuler) bawaan dari tanah air stress fisik dan mental memperburuk keadaan.
f. Gangguan jiwa muncul akibat stress fisik dan mental selama perjalanan dan menjelang pelaksanaan ibadah haji.
5. Kiat tenang beribadah haji.
a. Diri kita sendiri melihat dari segi fisik / mental apakah ada yang perlu di perbaiki atai di obati.
b. Perbaiki kesehatan diri sendiri perlu ditentukan target waktunya.
c. Bagi yang berisiko tinggi diperlukan perbekalan diri berupa, obat-obatan, kursi roda, alat bantu mendengar dan pendamping.
d. Setelah persiapan matang, perlu dipelihara keadaan fisik / mental dengan latihan-latihan, olah raga, manasik haji, seminar atau diskusi kelompok.
e. Kurangi aktivitas yang kurang perlu, begadang larut malam, pergi jauh-jauh menjelang keberangkatan.
f. Bawalah barang-barang perbekalan seperlunya saja, jangan memberatkan.
g. Jaga kondisi kita selama di Tanah Suci.
h. Selalu bertaqwa dan berserah diri kepada Allah SWT sejak dari berniat sampai dengan menjalankan ibadah haji dan pulang ke tanah air.
6. Gizi dan makanan
a. Hati-hati dengan berat badan.
1) Mengatur makanan jauh sebelum keberangkatan.
2) Menjaga berat badan edial.
3) Biar kurus sedikit asal segar-bugar.
4) Sangat dianjurkan makan empat sehat lima sempurna.
5) Bagi usia lanjut harus tahu makanan yang sensitiv baginya untuk alat pencernaan yang mengakibatkan menceret, gatal-gatal dan kembung.
6) Di Arab Saudi relatif langka sayuran, sebagai penggantinya makanalah buah-buahan 2 kali lipat.
7) Jama'ah yang telalu memanjakan selera, masakan Arab, tidak menarik dan tak dapat makan, guna menjaga kondisi, enak tidak enak, Bismillah telan saja.
b. Mengatasi kebosanan makanan
1) Memasak sendiri
2) Giliran tugas memasak
3) Makanan dengan memesan dari catering
7. Hati-hati kehilangan cairan tubuh.
Kehilangan air dari tubuh bervariasi, tergantung iklim, tingkat aktivitas tingkat kesehatan dan jenis bahan makanan.
Suhu tinggi, iklim kering, kegiatan fisik dan demam akan menguras kandungan air dalam tubuh lewat keringat.
Dianjurkan setiap jam segelas air diminum, dan waktu akan Thawaf dan Sa'i, ditingkatkan lagi lebih dari satu gelas dan dianjurkan dalam air 500 cc ditambah oralit rasa jeruk dan garam di minum setelah Thawaf, Sai'i Wukuf di Arafah dan Mina.
Kehilangan cair tubuh akan mengakibatkan Heat Stroke; gangguan kesadaran, panas tinggi, merasa pusing, lemah, mudah emosi, mual, muntah, bingung, mengigau, pandangan kabur, kejang-kejang tak sadarkan diri dan tidak berkeringat.
8. Solusi mengatasi kelelahan
a. Astenia, berarti lemah atau hilangnya kekuatan atau tanpa energi; lunglai lesu, kurang daya ingat, cemas, kurang nafsu makan dan sukar tidur.
Sebab-sebabnya :
1) Perjalanan jauh
2) Perbedaan alam
3) Kondisi alam
4) Keadaan sosial budaya
b. Heat stroke dan krim pelindung kulit.
Tanda-tandanya ; pusing, lemah, mudah emosi, mual dan muntah. 
Upaya pencegahan :
1) Jangan langsung kena sengatan matahari.
2) Gunakan payung atau suban dibasahi.
3) Gunakan creem pelembab kulit.
4) Bawa bekal minuman kemana-mana.
5) Jangan menahan hajat buang air besar dan kecil.
6) Istirahat / tidur 6 sampai 8 jam / hari.
7) Pakailah pakaian tipis, tidak tembus pandang, longgar dan warna putih.
8) Makanlah buah-buahan segar dua kali lipat dari kebiasaan kita.
9. Penyakit beresiko tinggi.
Calhaj sebaiknya dibawah kontrol dokter.
a. Ada tiga macam penyakit yang beresiko tinggi.
1) Tekanan darah tinggi (hipertensi) 
2) Penyakit gula (diabetes millatus)
3) Tuberkulosis paru.
b. Penyebabnya.
1) Faktor keturunan
2) Faktor lingkungan
3) Kekurangan cairan tubuh, kurang minum, cuaca terik, hiruk piku jama'ah.
c. Usaha pencegahan
1) Selalu kontrol dengan baik.
2) Hilangkan perasaan was-was mantapkan niat kehaji.
3) Jaga / usahakan tekanan darah 140/90.
4) Usahakan darah 200/dl.
5) Sabar dan tawakkal.
d. Jujur melihat kesehatan sendiri.
10. Pastikan gigi Anda tak bermasalah.
a. Cek gigi kita
b. Hati-hati mulut kering kurang ludah
11. Masalah ASMA
Asma adalah sesak nafas disertai suara ngik berasal dari dalam dada.
a. Timbulnya mendadak, gabungan antara penyempitan salur nafas dan hiperaktivitas paru-paru (kejang otot saluran nafas).
b. Penyebab lain, tak tahan udara dingin. Alargi debu, makanan atau zat kimia tertentu, bulu binatang, bau bensin/racun nyamuk, alat pendinginan ruangan dan sebab asap rokok.
Agar asma tidak sampai menggangu.
a. Kenali secara baik faktor yang paling sering memicu serangan asma.
b. Kontrol kedokter.
c. Hindar alargen.
d. Bagi yang berpenyakit asma jangan sembarangan makan obat penenang.
e. Obat anti hipertensi merupakan salah satu pemicu serangan asma.
f. Sediakan obat pelega dan obat pencegah asma; salbutamol, verbitalin, venoterol, metaproterol.
g. Jaga ketenteraman batin sebab ada keterkaitan dengan stress psigologis.
12. Tertawapun hati-hati
Tertawa berlebihan dapat memicu asma; girang yang diekspresikan dengan tertawa kelewatan berpengaruh pada kerja syaraf otonom ditubuh kita, sehingga mengeluarkan zat histamin, yang memicu serangan asma.
Hal serupa terjadi juga pada seseorang yang sedang jengkel, marah atau kecewa.
Kesimpulan orang yang menderita asma harus menjaga emosinya.
13. Aspek psikhis Ibadah Haji.
a. Awas rindu keluarga 
Calhaj seharusnya bergembira dapat menunaikan ibadah haji, tapi karena beberapa faktor, muncul perasaan sebaliknya pada sebagian dari mereka.
Pada suatu saat merasa jenuh, sedih atas cemas, muncul rindu keluarga (Homesick).
Gejala umum, merasa pusing, berdebar-debar badan merasa tak enak yang mendorong orang menggunakan obat-obatan, atau obat penenang. Gangguan psikis dapat merambat menjadi gangguan fisik maka kendalilah emosi.
Para jama'ah yang ditempatkan di penginapan bersama regu, rombongan dalam satu kloter, dituntut hidup bersama dengan jama'ah tersebut, paling sedikit 25 hari.
Tiap calhaj harus pandai menyesuaikan diri, sebab tiap-tiap orang punya latar belakang kehidupan status sosial, ekonomi dan kepribadian berbeda-beda; pola tidur, makan, mandi, selera dan berkomunikasi, yang seorang dengan yang lain berbeda.
Jika penyesuaian tidak memberikan hasil yang baik, mudah timbul konplik pribadi yang menimbulkan rindu keluarga (Homesick).
Hal itu perlu diperhatikan beberapa hala :
1) Adanya saling pengertian
2) Saling menyesuaikan 
3) Menumbuhkan komunikasi yang baik
4) Saling ketergantungan dan saling membutuhkan
5) Saling memberi dan saling menerima
6) Saling kerja sama.

b. Menghadapi pelaksanaan ibadah haji dengan sempurna, sah dan memberi nilai diperlukan :
1) Pengetahuan, syarat, rukun dan wajib haji secara baik dan benar.
2) Mandiri, yaitu tiap jama'ah mampu melaksanakan ibadah tanpa bingung, takut dan cemas.
14. Sediakan obat sebelum jatuh sakit
a. Bagi calhaj "rawan" konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep-resep obat yang akan dipersiapkan.
b. Bagi calhaj yang tak bermasalah tak usah terlalu repot-repot karena obat-obat ringan disediakan.
15. Gangguan jiwa dapat menggangu Anda
Meraka mengalami waham curiga, merasa dikejar-kejar halusinasi penglihatan maupun pendengaran.
Bagi jama'ah tertimpa gangguan tersebut disarankan banyak berdo'a berzikir dan meluruskan niat.
Penyebab :
a. Organo biologik, faktor keturunan 
b. Psiko edukatif, sistem pendidikan 
c. Sosio kultural, lingkungan budaya / pendidikan 
16. ¬Melayani kesehatan secara mandiri kunci suksesnya ibadah haji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar