Selasa, 21 Juli 2009

Tips: Mengalihkan Panggilan Ponsel Saat Sibuk


Mengalihkan telepon masuk ke nomor lain atau call forwarding sudah
disediakan oleh semua operator seluler. Fitur ini bermanfaat bila kamu
sedang berada diluar kota atau saat sibuk. Berikut cara pemakaian beberapa
operator seluler di Indonesia:

Telkomsel
Pengalihan untuk semua panggilan/tidak mau menerima panggilan: Tekan
**21*nomor tujuan pengalihan #, kemudian tekan yes/ok, untuk membatalkan
tekan # # 21# kemudian tekan yes/ok. Contoh: **21*0817123456# (tanpa spasi),
maka semua telepon masuk akan dialihkan ke nomor ponsel 0817123456
Pengalihan bila tidak mau menjawab panggilan: Tekan **61*nomor tujuan
pengalihan #, kemudian tekan yes/ok, untuk membatalkan tekan # # 61#
kemudian tekan yes/ok.
Pengalihan bila lalulintas seluler sedang sibuk atau kamu sedang menerima
panggilan: Tekan **67*nomor tujuan pengalihan #, yes/ok. Untuk membatalkan
tekan # # 67#, yes/ok.
Pengalihan bila ponsel dimatikan/diluar jangkauan: Tekan **62*nomor tujuan
pengalihan #, yes/ok. Untuk membatalkan tekan # # 62#, yes/ok.
Membatalkan semua pilihan pengalihan panggilan: Tekan # # 002#, yes/ok.
Disamping itu, pengalihan ini dapat pula dilakukan dengan cara memilih menu
yang ada di ponsel. Untuk pelanggan Simpati harus registrasi dengan cara
ketik CF(ICCID) kirim ke 6616

XL
Pengalihan untuk semua panggilan/tidak mau menerima panggilan: Tekan
**21*nomor tujuan pengalihan #, kemudian tekan yes/ok, untuk membatalkan
tekan # # 21# kemudian tekan yes/ok.
Pengalihan bila tidak mau menjawab panggilan: **61*nomor tujuan pengalihan
#, yes/ok. Untuk membatalkan tekan # # 61#, yes/ok
Pengalihan bila ponsel dimatikan/diluar jangkauan: Tekan **67*nomor tujuan
pengalihan #, yes/ok. Untuk membatalkan tekan # # 67#, yes/ok.
Pengalihan bila lalulintas seluler sedang sibuk atau kamu sedang menerima
panggilan: Tekan **62*nomor tujuan pengalihan #, yes/ok. Untuk membatalkan
tekan # # 62#, yes/ok.
Membatalkan semua pilihan pengalihan panggilan: Tekan # # 002#, yes/ok.

Fren
Pengalihan untuk semua panggilan/tidak mau menerima panggilan: Tekan *71 dan
nomor tujuan pengalihan, kemudian tekan yes/ok, untuk membatalkan tekan
*710, yes/ok.
Pengalihan bila tidak mau menjawab panggilan: *74 dan nomor tujuan
pengalihan, yes/ok. Untuk membatalkan tekan *740, yes/ok
Pengalihan bila lalulintas seluler sedang sibuk atau kamu sedang menerima
panggilan: Tekan *73 dan nomor tujuan pengalihan, yes/ok. Untuk membatalkan
tekan *730, yes/ok.
Pengalihan bila sibuk menerima panggilan, diluar jangkauan, tidak ada
jawaban: Tekan *72 dan nomor tujuan pengalihan, kemudian tekan yes/ok, untuk
membatalkan tekan *720, yes/ok.

StarOne
Pengalihan untuk semua panggilan/tidak mau menerima panggilan: Tekan *92 dan
nomor tujuan pengalihan, kemudian tekan yes/ok, untuk membatalkan tekan
*920, yes/ok.
Pengalihan bila tidak mau menjawab panggilan: *72 dan nomor tujuan
pengalihan, yes/ok. Untuk membatalkan tekan *720, yes/ok
Pengalihan bila lalulintas seluler sedang sibuk atau kamu sedang menerima
panggilan: Tekan *90 dan nomor tujuan pengalihan, yes/ok. Untuk membatalkan
tekan *900, yes/ok.
Pengalihan bila sibuk menerima panggilan, diluar jangkauan, tidak ada
jawaban: Tekan *68 dan nomor tujuan pengalihan, kemudian tekan yes/ok, untuk
membatalkan tekan *680, yes/ok.

Matrix
Pengalihan untuk semua panggilan/tidak mau menerima panggilan: Tekan
**21*nomor tujuan pengalihan #, kemudian tekan yes/ok, untuk membatalkan
tekan # # 21# kemudian tekan yes/ok.
Pengalihan bila tidak mau menjawab panggilan: Tekan **61*nomor tujuan
pengalihan #, kemudian tekan yes/ok, untuk membatalkan tekan # # 61#
kemudian tekan yes/ok.
Pengalihan bila lalulintas seluler sedang sibuk atau kamu sedang menerima
panggilan: Tekan **67*nomor tujuan pengalihan #, yes/ok. Untuk membatalkan
tekan # # 67#, yes/ok.
Pengalihan bila ponsel dimatikan/diluar jangkauan: Tekan **62*nomor tujuan
pengalihan #, yes/ok. Untuk membatalkan tekan # # 62#, yes/ok.
Membatalkan semua pilihan pengalihan panggilan: Tekan # # 002#, yes/ok.

Selasa, 31 Maret 2009

Putri Wangka

(Asal-usul Pulau Bangka Penghasil Timah)

Karena begitu kecewa terhadap anaknya yang penuh kudis, Be ginda Tega Culika dari Kerajaan Buana Maya murka dan memerintahkan kepada hulu balang untuk membuang bayi itu ke pulau Hukuman yang terletak di seberang karajaan Buana Maya.
  Dayang Welasih yang bertugas menggendong bayi merah putri raja yang malang itu, sepanjang perjalanan menuju pulau hukuman selalu meneteskan air mata. Ia begitu sedih mendengar perintah raja yang sangat tidak manusiawi. Sambil terus meneteskan air mata ia pun berdoa semoga Tuhan melindungi puteri baginga. 
  Sesampainya ditempat tujuan, dengan berat hati dayang Welasih meletakkan bayi merah itu dibawah pohon mendaur. Bersama hulu balang ia kembali ke istana. 
  Semenjak kejadiaan itu, Kerajaan Buana Maya semakin tidak karuan, mala petaka dan bencana alam silih berganti menimpa negeri itu. Baginda juga tidak dikaruniai putri selama bertahun-tahun bahkan sang permaisuri menderita penyakit yang tak kunjung sembuh. Keadaan negeri semakin tidak aman, kejahatan merajalela, bencana kelaparan semakin meluas. Baginda sangat pusing memikirkan keadaan negerinya. Lima be¬las tahun kemudian, pada suatu malam baginda bermimpi, dalam mimpinya baginda diberi pesan oleh seorang Putri Wangka dan ia berpesan kepada baginda sebagai berikut: 
  "Untuk memulihkan Kerajaan Buana Maya baginda diminta menjemput Putri Wangka dari pulau hukuman menuju ke istana. Beginda harus menjemputnya sendiri tanpa diwakilkan kepada orang lain. Dengan kata lain baginda harus datang ketempat Putri Wangka berada," 
  Begitu terjaga dari mimpinya baginda segera memerintahkan prajurit untuk mengawalnya menuju Pulau Hukuman guna menjemput Putri Wangka. Namun malang, sesampainya di pulau hukuman baginda tidak menemukan sang putri. Pulau hukuman itu sunyi senyap tak satu manusia pun yang tinggal di tempat itu. Berhari-hari bag¬inda terus mencari sang putri demi keselamatan negerinya. Baginda berketetapan hati, tidak akan kembali ke istana sebelum memboyong putri wangka, bahkan beliau akan bertapa di pulau itu. Baginda bertapa di bawah pohon mendaru tempat meletakkan bayi merah putri baginda sendiri lima belas tahun yang lalu. Pada malam yang ketiga baginda melihat putri wangka berdiri di depannya, sang putri berpesan : "Wahai baginda untuk menjemputku keistana ada 3 syarat yang harus dipenu¬hi, adapun syaratnya ialah sebagai berikut: 
  1. Tuangilah jalan yang akan dilalui untuk memboyong ku den¬gan minyak wangi dari tempat ini sampai pinggiran pulau hukuman, tempat pengawal baginda berjaga-jaga.
  2. Sediakan dulang dan tandu dari kayu mendaru untuk tempat duduk ku. 
  3. Bawalah dayang welasih kemari, dari pinggiran pulau beliau harus ditandu dan duduk diatas dulang menuju ketempat baginda bertapa.
  Setelah menyampaikan Pesan putri wangka raib kembali tak kasat mata. Baginda tanggap akan pesan sang putri dan se¬gera memerintahkan pengawal untuk mempersiapkan semua permintaan sang putri. Sementara baginda tetap tinggal ditempat bertapa. 
  Dalam waktu yang tidak lama, semua persyaratan yang diminta oleh sang putri telah tersedia, dan memulailah pelaksanaan permintaan sang putri. Jalan yang akan dilalui rombongan di pulau itu telah dituangi dengan minyak wangi, Dayang Welasih duduk diatas dulang kayu mendaru dan ditandu oleh para prajurit menuju tempat baginda betapa. 
 Sesampainya ditempat baginda betapa, muncullah putri wangka dan memeluk dayang welasih yang duduk diatas dulang serta ditandu para prajurit. Dengan suka cita baginda memboyong putri wangka ke istana buana maya.
  Sesampainya di istana sang putri disambut meriah oleh selu¬ruh rakyat negeri itu. Keajaiban pun terjadi sejak kedatangan patri wangka sang permaisuri kembali sehat seperti sediakala. Kerajaan buana maya pun kembali aman dan tentram.
  Baginda dan permaisuri begitu penasaran siapa gerangan sebenarnya putri wangka itu. Pada suatu malam baginda memberanikan diri bertanya kepada sang putri :
  "Wahai putri wangka siapakah sebenarnya engkau, putri dewaka atau bidadari dari kayangan? 
  "Ampun baginda, ketahuilah bahwa aku sebenarnya adalah putri paduka yang telah dibuang lima belas tahun yang lalu di pulau hukuman. Atas perkenan Tuhan aku masih, hidup sampai sekarang, setelah baginda bertobat aku dititahkan kembali berkumpul dengan baginda dan permaisuri di istana ini untuk memulihkan keadaan kerajaan buana maya agar kembali aman damai dan sejahtera selama-la¬manya. Untuk mewujudkan hal itu mulai sekarang seluruh penduduk di negeri ini boleh mengambil biji timah yang ada dipulau hukuman itu demi kesejahteraan hidupnya, dan jangan lupa pulau itu harus diganti dengan nama: "Pulau wangka atau bangka" yang berarti "timah"
  Konon menurut cerita sahibul hikayat untuk mencari timah/mengambil biji timah diperlukan minyak wangi dan peralatan dari kayu mendaru. Betul tidaknya, wallahu'alam.

Senin, 16 Februari 2009

SEJARAH DAKWAH ISLAM DI MEKAH

A. Dakwah Rasulullah di Mekah  
Nabi Muhammad saw. terlahir di Kota Mekah. Di sini pula beliau menerima wahyu dari Allah dan menyampaikan dakwahnya pertama kali. Wajar jika Kota Mekah menjadi tempat yang sangat penting dalam sejarah Islam.
Dalam berdakwah, Rasulullah selalu mempertimbanakan situasi dan kondisi masyarakat Mekah saat itu. Persoalan pertama kali yang perlu diluruskan oleh Rasulullah adalah pemahaman tentang Tuhan yang harus disembah. Mengapa demikian? Bagi masyarakat Mekah, Tuhan adalah para berhala yang telah memberikan keselamatan hidup di dunia. Tuhan menurut mereka adalah sesuatu yang akan menjamin kemuliaan suku Quraisy di dataran negeri Arab, yang menjadikan penduduk Kota Mekah menjadi kaya raya, sekaligus yang membutuhkan pengorbanan anak Adam, ketika bencana berlangsung. Karena itu, Tuhan mereka berjumlah banyak.
Adapun untuk memahami kondisi Kota Mekah saat itu dan jalannya dakwah yang disampaikan Rasulullah saw., perhatikanlah uraian berikut ini.
1. Mekah dan Masyarakatnya Sebelum Islam
Mekah, kota suci di Jazirah Arabia terbentang luas yang saat itu dihuni oleh sekitar dua puluh ribu jiwa. Sebagai kota suci, di sana telah berdiri bangunan suci berbentuk kubus yang didirikan oleh nenek moyang para nabi, Ibrahim a.s. Di sekitar bangunan suci yang terletak di jantung Kota Mekah ini terdapat 360 berhala. Konon, berhala.itu disembah oleh suku Arabia yang berbeda-beda. Ada juga yang berpendapat bahwa jumlah itu menandakan banyaknya hari dalam setahun dalam lintasan tahun Syamsiyah.
Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kehidupan sosial, politik, dan ekonomi masyarakat Mekah. Sebagai contoh, mereka tidak menghargai pendidikan. Maka, penduduk yang menge¬tahui huruf pun sangat sedikit. Lihatlah kehidupan sosial mereka. Perasaan membanggakan terhadap sukunya yang melewati batas menjadikan mereka mudah emosi jika anggota sukunya disinggung.
Demikianlah kondisi kejahiliahan masyarakat Mekah pada umumnya. Namun, sebagian dari mereka masih tersisa beberapa orang yang memiliki kepribadian yang baik, bahkan yang memeluk ajaran Ibrahim a.s. dengan benar. Di antara mereka adalah kelompok¬kelompok orang mulia Mekah yang menamakan dirinya dengan Hilful Fudul (perkumpulan kearifan). Tujuan didirikan kelompok ini salah satunya menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan, khususnya dalam bidang perdagangan. Salah seorang anggota kelompok ini adalah Muhammad. Selain itu, ada juga para hanif (pencari kebenaran) misalnya Ubaidillah bin Jahsy, sepupu Muhammad, yang kelak menjadi pemeluk Islam awal dan sepupu Khadijah yang bernama Waraqah bin Naufal.
Di antara para pencari kebenaran dan orang-orang yang memiliki kepribadian yang baik tersebut nantinya merupakan tokoh pendukung kerasulan Muhammad. Bahkan, merekalah orang-orang yang berpengaruh dalam pembangunan Islam.
2. Saat Lahirnya Rasul Baru
Di tengah penduduk Mekah, Muhammad dikenal oleh masyarakat sebagai pemuda dengan reputasi yang baik. Beliau adalah seseorang yang memiliki kepribadian agung, jujur, penyantun dan gemar menolong. Wajar jika masyarakat Mekah memberi julukan A1 Amin kepadanya. Terlebih dengan sikap bijaksana yang ditunjukkan dalam penyelesaian tentang peletakan Hajar Aswad, merupakan prestasi yang tidak terbantahkan.
Seperti yang dilakukan oleh para tokoh pencari kebenaran yang melakukan pengembaraan untuk mengungkap rahasia hidup, Muhammad merupakan salah seorang tokoh yang sangat menonjol. Muhammad sering kali melakukan pengasingan diri dengan menjauhi dari keramaian sembari berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. Kegiatan ini dikenal dengan Tahannus.
Diceritakan, dalam keadaan terhuyung-¬huyung sepulang dari gua, beliau berjalan merangkak menemui istrinya seraya berkata, "Selimuti aku, selimuti aku." Khadijah memeluknya, menutupi tubuhnya yang letih dengan jubahnya, lalu mene¬nangkan dan mendengarkan ceritanya.
Dua orang ini pun langsung beriman kepada kenabian beliau. "Demi Allah, suamimu itu mendapatkan Namus Akbar (petunjuk yang Mahabesar), seperti Musa dan Isa," kata Waraqah kepada Khadijah. Waraqah lalu berpesan agar Khadijah selalu membantu suaminya, karena tugas seorang Rasulullah sangatlah berat. Sebagaimana nabi-nabi." sebelumnya, beliau akan selalu dimusuhi oleh kaumnya sendiri.
3. ¬Dua Model Dakwah
Dalam tenggang waktu dua tahun setelah menerima wahyu, Nabi Muhammad belum melakukan aktivitas dakwah. Namun beliau tetap membiasakan bertahannus membersihkan diri di Gua Hira. Barulah setelah turun wahyu kedua, yaitu Surah al Mudassir [74] ayat 1-7, beliau mulai melakukan dakwahnya.
Dakwah dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan sembunyi-sem¬bunyi dan terang-terangan. Dak¬wah secara sembunyi-sembunyi dilakukan dengan membatasi dakwahnya untuk orang-orang terdekatnya, para pemuda yang tidak puas dengan kondisi ma¬syarakat Mekah, dan orang-orang lemah, tertindas dan miskin yang membutuhkan pertolongan. 
4. Hijrah sebagai Pilihan dalam Berdakwah
Penyiksaan dan penganiayaan yang di luar batas perikemanusiaan terhadap orang-¬orang mukmin membuat Nabi khawatir pada keselamatan para sahabat. Beliau akhirnya menyarankan pengikutnya untuk berhijrah. Tepatnya pada bulan ketujuh tahun kelima kenabian, sebelas laki-laki dan empat orang perempuan termasuk di dalamnya Rukayah (putri Rasulullah) dan suaminya, Usman bin Affan, berangkat hijrah ke Habsyi.
Kedatangan mereka pun disambut dengan ramah oleh Raja Najasyi. Sang raja lantas memberi perlindungan kepada mereka. Kemudian berita kedatangan orang-orang muslim Mekah pun terdengar oleh kaum Quraisy. Mereka lantas mengutus utusan kepada Raja Najasyi agar berkenan mengusir para Muhajirin tersebut. Namun, sang raja menolak keinginan kafirin Quraisy.
Di depan Raja Najasyi, utusan Quraisy menuduh kaum muslim telah memecah belah persatuan mereka, berhala, ataupun keyakinan agama Nasrani yang raja anut. Tentu saja saat itu Raja Najasyi terkejut karena dianggap telah menampung para "separatis" Mekah. Hingga raja pun memerintahkan langsung kepada pimpinan muslim untuk menjelaskan diri mereka sendiri.
Raja Najasyi sangat bersimpati dengan ajaran yang Rasulullah bawa sehingga dia menegaskan untuk memberi jaminan keamanan. Raja dengan sikap bijaknya menolak tuntutan kafir Quraisy sekalipun ia dibujuk dengan harta berlimpah. Atas perlindungan keamanan sang raja, kaum muslimin tetap tinggal di Kota Habsyi dengan nyaman.
Karena itu, mereka perlu, menala kembali strategi untuk semakin melemahkan umat Islam.
Pada tahun ketujuh kenabian, para pemuka Quraisy bersepakat untuk ber¬satu memboikot dan mengembargo keluarga Hasyim. Nabi Muhammad beserta pengikut dan keluarganya dipaksa keluar dari kota dan menetap di wilayah Syi’b Abu Talib. Selama pengasingan ini, semua kebutuhan pokok untuk keluarga Hasyim dihentikan. Peristiwa ini berlangsung selama tiga tahun. Boikot terhadap keluarga Hasyim ini didukung oleh semua kabilah. Namun demikian, boikot ini tidaklah membuat orang-orang Islam menyerah. Bahkan mereka membangun perkampungan di sekitar rumah Abu Talib. Pola persahabatan dan perkawinan antarkeluarga dekat memastikan mereka tidak akan tunduk terhadap ancaman kaum kafir Quraisy. Kesabaran ini lambat laum mulai mengesankan kabilah lain sehingga menimbulkan kepedulian.
Rasulullah pun memilih untuk kembali ke Kota Mekah. Dalam keadaan ditekan dan dimusuhi masyarakat Mekah, Rasulullah tetap melangsungkan dakwah. Seperti yang dilakukan sebelum kematian Abu Talib dan Khadijah, Rasulullah selalu menyampaikan dakwah kepada para jamaah haji yang datang setiap tahun ke Mekah. Hingga pada saat itu Rasulullah bertemu dengan rombongan enam orang Yasrib. Rupanya mereka tertarik dengan dakwah Rasulullah. Setelah diskusi lebih dalam, kemudian mereka menyatakan keimanannya kepada Rasulullah. Mereka berjanji akan mengabarkan kepada penduduk Yasrib yang lain. Pada tahun selanjutnya pertemuan dengan tokoh-tokoh kabilah Yasrib kembali digelar. Mereka pun melakukan janji setia terhadap Rasulullah, di tempat yang sama, Bukit ‘Aqabah. Hubungan dengan para kabilah Yasrib inilah pada akhirnya yang menjadi cikal bakal dilakukannya hijrah ke Kota Yasrib. Di sanalah Rasulullah kemudian berdakwah.
B. Strategi Dakwah Rasulullah
Selain dalam hal peribadatan, masih banyak bentuk kejahiliyahan yang terjadi di masyarakat. Tentunya penyelewengan tersebut harus diluruskan. Sebagai seorang rasul beliau tak henti-hentinya memberikan peringatan dan bimbingan kepada mereka menuju jalan yang benar. Anehnya, mereka malah menolak seruannya dan bersikap tidak simpatik dengan mencela, memaki, menyiksa, bahkan mengusirnya.
Hasil dakwah pada periode Mekah jika diukur dari kuantitas pengikutnya memang tidak sebanyak ketika di Madinah. Namun demikian, kaum muslimin Mekah ini pada saatnya nanti memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan Islam. Jika memerhatikan jalannya dakwah yang telah dilalui di Mekah, kita akan menemukan beberapa hal yang penting untuk kita teladani.
1. Menyucikan Diri dalam Memohon kepada Allah swt.
Rasulullah telah menunjukkan sikap ini dengan tidak turut serta menyembah berhala-¬berhala seperti yang umumnya dilakukan masyarakat Mekah, sehingga dirinya tersucikan dari perbuatan syirik. Bagi beliau menyembah berhala adalah tindakan bodoh dan sangat bertentangan dengan akal sehatnya. Karena itu, beliau memilih bertahannus dan bermunajat kepada Allah di Gua Hira. Ini dimaksudkan agar kebutuhan rohaniah dirinya terpenuhi dari hiruk piruk aktivitas duniawi yang sering menjebak. Hingga akhirnva beliau menemukan pencerahan dan memiliki keyakinan yang kuat tentang kebenaran.
2. Menghiasi Diri dengan Sifat-Sifat Terpuji
Bukti menunjukkan pentingnya, membiasakan sifat terpuji. Misalnya pada saat beliau berdiri di Bukit Safa dan menyatakan diri sebagai Rasulullahi, kaum kafir Quraisy mengakui bahwa '' apa saja yang beliau ucapkan adalah kebenaran. Sekalipun karena hati mereka yang keras, tetap saja enggan menerima kebenaran ajaran Rasulullah. Namun bagi orang-orang yang memiliki kejernihan hati pasti akan segera menyatakan keimanannya, meskipun mereka hanyalah berasal dari golongan yang, lemah dan tertindas.
3. Melakukan Strategi Dakwah yang Tepat
Rasulullah memang perlu melakukan strategi dakwah secara cermat agar dakwahnya tidak terhenti di tengah jalan. Beliau sangat memerhatikan kapan dakwah harus disampaikan dengan sembunyi-sembunyi dan kapan mesti secara terang-terangan. Rasulullah pun sabar untuk tidak terburu-buru menyampaikan risalahnya kepada khalayak masyarakat Quraisy. Jika saja beliau langsung mengumumkan risalah dirinya di hadapan semua orang, tentunya dakwah menjadi terhambat. Jika demikian, maka ajaran Islam tidak akan bersemai di muka bumi ini. Kedua model dakwah yang dilakukan Rasululah tersebut bertujuan untuk mengefektifkan target dakwahnya sekaligus mengurangi hambatan¬hambatan yang terjadi.
4. Menjalin Kerja Sama dengan Orang Lain
Tentunya, kesediaan masyarakat untuk melindunigi kaum muslim bukanlah tanpa alasan. Kaum Ansar (masyarakat tempat berhijrah) mengetahui bahwa hijrah yang dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya bertujuan sangat mulia hingga pantaslah jika dilindungi. Atas jaminan perlindungannya, kaum muslimin pun akhirnya dapat berdakwah dengan leluasa dan nyaman. Sebagai muslim kita memang harus selalu membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan pihak lain yang mau bersama-sama menegakkan agama Allah. Inilah alasan mengapa menjalin kerja sama dengan siapa saja secara benar sangat penting dilakukan.

GLOSARIUM
assabiqunal Awwalun : orang-orang yang pertama-tama masuk Islam.
bertahannus : beribadat dan menjauhi dosa untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada juga yang menyebut dengan istilah tahannuf, dari akar kata hanif yang berarti cenderung kepada kebenaran. Kedua istilah ini pada zaman Rasulullah misalnya ditunjukkan dengan sikap menjauhi sesembahan berhala.
dakwah : setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah swt. sesuai dengan garis akidah, syariat, dan akhlak islamiah.
Hijrah : berpindah tempat tinggal, baik sementara maupun menetap.
Namus Akbar : malaikat Jibril, ada yang mengartikan petunjuk dari Yang Mahabesar, artinya kitab suci.
http://ebsoft.web.id/category/software/page/5/

Senin, 19 Januari 2009

RENUNGAN-RENUNGAN SEBELUM MENUNAIKAN IBADAH HAJI

BAGIAN PERTAMA : 
RENUNGAN-RENUNGAN SEBELUM MENUNAIKAN IBADAH HAJI

A. Amal-amal zhahir sejak berangkat Haji hingga pulang
1. Berkaitan dengan harta
a. Mengembalikan harta-harta hasil shalim kepada pemiliknya.
b. Membayar hutang-hutang.
c. Mengembalikan titipan yang ada pada diri kita.
d. Meninggalkan biaya nafkah yang menjadi tanggungannya.
e. Membawa bekal harta yang halal.
f. Jangan berlaku kikir dan dapat mengasihi orang-orang fakir dan miskin.
2. Teman
a. Mencari teman yang shaleh, menyintai kebajikan dan mau menolong bila lupa si teman mau mengingatnya.
- bila kita takut akan dibuat berani olehnya.
- bila sempit dadanya akan diluaskannya.
b. Mengucapkan selamat berpisah kepada teman-teman, tetangga, saudara-saudara, meminta doakan mereka semuanya.
3. Keluar dari rumah 
Sebelum berangkat, shalat sunat shafar dan berdo'a.
4. Bila sampai di pintu berdo'alah.
5. Dalam kendaraan dan kendaraan bergerak berdo'alah.
6. Penjagaan.
a. Siang hari / malam hari bila keluar pemondokan berombongan. 
b. Malam hari bila hendak tidur berdo'alah
7. a. Manakala naik ke tanah tinggi / bukit ber takbir 3 x.
b. Manakala turun dari tanah tinggi baca tasbih 3 x.
8. Memahami kedudukan haji dalam Islam.
9. Rindu, kepada pemilik rumah tempat peribadatan lantaran ketaatan kepada Allah SWT.
10. 'Az m, (kekokohan hati) - maksud yang kuat mencari ridho Allah SWT.
11. Memutuskan hambatan-hambatan menuju haji :
a. Mengembalikan barang-barang hasil kezhaliman.
b. Bertaubat
c. Menghambakan diri kepada-Nya sebersih-bersih jiwa raga.
d. Berwasiat.
12. Meninggalkan kekejian, kefasikan dan perdebatan :
a. Rafats, setiap yang tidak ada faedahnya, jorok dan omongan yang tidak ada faedahnya, termasuk bergurau, bermain-main.
b. Fisq, setiap perbuatan yang keluar dari ketaatan kepada Allah SWT.
c. Jidal, perdebatan-perdebatan dengan kata-kata keji yang menimbulkan sakit hati.
13. Taubat dan maaf.
a. Taubat secara harifah (etimologi) bearti kembali, yaitu kembali dari berbuat dosa dan maksiat kepada berbuat baik dan ketaatan.
b. Taubat menurut ajaran Islam ialah meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat.
c. Taubat sebagai stasiun pertama bagi seseorang dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
d. Taubat untuk menjaga hubungan baik dengan Allah dan maaf menjaga hubungan baik dengan manusia.
14. Niat Ikhlas.
Kata Ibnu Umar RA,
"Seutama-utama orang yang berhaji adalah orang yang paling ikhlas niatnya, paling bersih nafkahnya dan paling baik keyakinannya".
Niat, adalah titik tolak permulaan dalam segala amal perbuatan 
a. Niat itu suatu neraca bagi syahnya perbuatan.
b. Niat tidak bisa diwakilkan.
c. Tidak boleh tergesa-gesa untuk berbuat sesuatu perbuatan sebelum diketahui hukumnya. 
d. Hakikat niat.
Yaitu keadaan atau sifat yang tumbuh dalam hati manusia, yang menggerakkan atau mendorongnya untuk melaksanakan suatu perbuatan. 
Ilmu adalah mendahului niat, karena ilmulah pokok dan syarat permulaan, lalu amal mengiringi niat untuk menjadi buahnya. 

B. Adab-adab yang mendetail dan amalan-amalan bathin
1. Esensi dari haji adalah evolusi manusia menuju ALLAH.
Dalam menunaikan ibadah haji berbagai hal yang ditunjukkan secara bersamaan : "penciptaan" "sejarah" "keesaan" "idiologi Islam" dan "ummah" (nasion).
2. Jika hidup hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hari demi hari bagi seorang manusia, maka ia tidak memiliki arah di dalam hidupnya.
Tujuannya hanyalah untuk hidup.
Keadaan seperti ini bagaikan semangat yang mati dalam jazat yang hidup, keadaan yang tidak sehat ini dapat diubah oleh pengalaman menunaikan ibadah haji.
3. Haji adalah pemberontakan melawan nasib malang yang disebabkan kekuatan-kekuatan jahat. 
Tinggalkan rumahmu dan kunjungi rumah "ALLAH" atau "rumah umat manusia" Dia menciptakan kita dari "RUHNYA" dan memberikan kualitas-kualitas istimewa kepadamu.
Dia memulyakan engkau; bahkan malaikat-malaikat bersujud kepadamu.
4. Apakah engkau telah hidup sesuai dengan kehendakNya?
Nabi Muhammad SAW bersabda : Allah berada dalam hati orang yang beriman. Al-Qur'an Surah Al Ankabuut a:3 ; "maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta".
Al-Qur'an Surah Al Hadid a:25 ; "Sehingga Allah mengetahui orang-orang yang menolong Dia dan RasulNya, sekalipun dengan cara tak terlihat".
5. Sebermula dengan ruh Allah dalam hatimu, engkau diharapkan menjadi KhalifahNya dimuka bumi ini. Kepadamu telah diberikan waktu untuk menyempurnakan tugas ini tetapi engkau gagal karena pemberian ini engkau pergunakan sekehendak hatimu.
Al-Qur'an Surah Al 'Asr a:1-2 ; "Demi hari yang telah condong"
"Sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi"
6. Menghampiri Allah. 
Eksistensi manusia tidak ada artinya kecuali tujuan hidupnya adalah untuk mendekati ruh Allah. Bebaskan diri kalian dari segala kebutuhan dan ketamakan yang membuat kalian lupa kepada Allah.
Oleh karena itu lakukan perjalanan haji yang sepanjang masa dilakukan manusia. 
"Kunjungilah" ALLAH YANG MAHA BESAR !
7. Sudut pandang yang praktis dan konseptual, rukun-rukun Islam yang terpenting, yang memberikan motivasi kepada nasion Muslim, yang membuat warganegaranya sadar, merdeka, terhormat, serta memiliki tanggung jawab sosial Tauhid, Jihad dan Haji.
8. Menunaikan Ibadah Haji
a. Pergi menuju rumah Allah Baytullah.
b. Merupakan latihan untuk kembali kepada Allah SWT.
c. Latihan kematian kita karena kita meninggalkan tanah air, keluarga, tetangga dengan niat dingin menemui Allah SWT.
d. Ingin bersimpuh di rumah Nyayang suci dengan permohonan ampunan dari Allah SWT.
e. Tanah Air kita yang sejati berada pada Allah SWT, wa ilayyal mashir (dan kepada Kulah kembalimu semua).
f. Menurut Ibn 'Arabi
1) Kembali dengan cara terpaksa disebut ruju' idhthirari ; setuju tidak setuju kembali kepada Allah SWT yang disebut mati.
2) Kembali kepada Allah SWT dengan cara tidak terpaksa, kembali secara sukarela yang disebut ruju' ikhtiari dan inilah yang dilakukan oleh para jama'ah haji.
Al-Qur'an Surah Al-Fajr:
Ayat 27 "Hai jiwa yang tenang"
Ayat 28 "Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoiNya".
Ayat 29 Masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba Ku
Ayat 30 "Dan masuklah kedalam surga Ku"
Inilah kenikmatan besar yang di anugrahkan Allah SWT kepada para jama'ah haji.
9. Haji bukan hanya zikir dan do'a
1) Tahun ke-6 H. Nabi Muhammad SAW bermaksud melakukan ibadah haji jama'ah berhenti di Hudaybiyah untuk ihrom. 
Makkah masih dikuasai kaum musyrik, walaupun nabi menegaskan kedatangannya hanya untuk berhaji, berat bagi mereka mengizinkannya.
Mereka memandang berhajinya nabi bukan sekedar ritual tetapi politis. Para sahabat membela nabi dengan bersumpah setia yang dikenal sebagai Bay'atur-Ridhwan yang kedua belah pihak membuat perjanjian Hudaybiyah.
2) Tahun ke-7 H. Sesuai perjanjian Nabi SAW datang melakukan umroh. Penduduk musyrikin Makkah ke bukit-bukit sambil mengintip apa yang dilakukan Ummat Islam. Walaupun dalam keadan lelah Nabi SAW menyuruh para sahabat Thawaf dan Sa'I pada putaran / perjalanan ke 1, 2 dan 3 disuruh berlari.
3) Tahun ke-8 H. Nabi SAW dan pengikutnya berhasil menaklukkan Makkah dan melakukan Umrah Al Qadha yang berdampak politis sangat luas.
4) Tahun ke-10 H. Nabi SAW melakukan ibadah haji Akbar - haji terakhir atau haji wada' (haji perpisahan).
Dalam berkhutbah di Arafah Nabi SAW menekankan :
a. Menghormati darah dan kehormatan seseorang (hak asasi).
b. Sistim ekonomi jahiliyah tidak adil dengan praktek riba.
c. Tentang hak-hak perempuan.
d. Khutbah tersebut berkenaan dengan politik, ekonomi dan sosial.
5) Di Mina turun ayat "Bara'ah" (At. Taubah) adalah Proklamasi kemerdekaan tanah suci pembebasan dari ketergantungan kepada kaum musyrik.
Di bukit Mina Ali bin Abi Thalib menyampaikan Dekrit Nabi SAW :
a. Orang musyrik tak boleh mendekati Baytullah.
b. Tak boleh Thawaf sambil telanjang.
c. Membacakan Surah Bara'ah ayat 3 "Dan pengumuman dari Allah SWT dan utusannya kepada manusia pada waktu Haji Akbar bahwa Allah berlepas diri dari kaum musyrik, begitu pula utusanNya..."
d. Menurut Al-Qur'an Surah Al Haj a:28 "Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat buat mereka dan berzikir (menyebut nama Allah) pada hari-hari ditentukan. 
6) Menurut para mufasir menyebut dua demensi haji :
a. Demensi manfaat meliputi dunia dan akhirat ; pada waktu Hajilah bertemu para pemikir, ilmuan, ahli-ahli pendidikan dan kebudayaan, para negarawan, akhli pemerintahan, akhli ekonomi, para ulama dan akhli militer kaum muslimin. Inilah konfrensi ummat manusia terbesar.
b. Demensi zikir, do'a dalam mengerjakan rukun, wajib Haji dan Umrah.
10. Haji Mabrur.
1) Al-Qur'an Surah Ali Imran a:97 "....dan ibadah haji ke rumah itu wajib bagi manusia karena Allah (bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan kesana....". Sepanjang sejarah, ribuan Muslim Afrika, Yaman dan negara-negara Timur Tengah lainnya berangkat ke Makkah dengan berjalan kaki, tidur disekitar Masjidil Haram dengan beratap langit tidak berawan.
Barangkali merekalah yang menurun hadist diseru oleh Tuhan pada hari Arafah "Hamba-hamba Ku datang kepada Ku dengan rambut kusut dan pakaian lusuh dari sudut-sudut negeri yang jauh, berangkat tanpa bekal yang cukup dan siap menderita untuk memperoleh ampunan Allah SWT.
2) Di Indonesia banyak orang yang beruntung naik haji, tanpa mempersiapkan bekal tapi diberi bekal. 
Ada enam jenis haji dalam kelompok ini :
a. Karena ditunjuk perintah haji Nurdinkosasi.
b. Haji yang ditunjuk perusahaan.
c. Haji bonus - memang MTQ
d. Haji bisnis, karena mengurus haji plus 
e. Haji mansur karena halaman digusur
Manakah yang mabrur?
Mabrurnya haji tidak diukur dari cara memperoleh ongkos (bekal) tidak pula dari tempat tinggal, kepayaan dalam melaksanakan haji. 
Haji yang mabrur adalah haji yang berhasil mencampakan sifat-sifat Hewaniyah dan menyerap sifat-sifat Rabbaniyyah (ketuhanan).
Ketika Abu Bashir terpesona mendengarkan gemuruh zikir orang-orang melakukan Thawaf, Jakfar Ash Shadiq mengusab wajahnya. Abu Bashir terkejut karena ia menyaksikan banyak sekali binatang disekitar Baytullah. 
Dia sadar zikir saja tidak cukup untuk mencapai haji mabrur.
3) Kepada Asy Syibli yang baru pulang menunaikan ibadah haji, Zainal Abidin sufi terkenal dair keluarga Nabi SAW bertanya kepadanya :
a. Ketika engkau sampai di Mizat dan menanggalkan pakaian berjahit, apakah engkau berniat menanggalkan juga pakaian kemaksiatan dan mulai mengenai busana ketaatan?
b. Apakah engkau tinggalkan riya', kemunafikan, dan syubhat?
c. Ketika engkau berihram apakah engkau bertekad mengharamkan atas dirimu semua yang diharamkan Allah?
d. Ketika engkau menuju Makkah apakah engkau berniat untuk berjalan menuju Makkah?
e. Ketika engkau memasuki Masjidil Haram apakah engkau untuk menghormati hak-hak orang lain?
f. Ketika engkau Sa'i apakah engkau merasa sedang lari menuju Tuhan di antara harap dan cemas?
g. Ketiak engkau Wukuf di Arafah adakah engkau merasakan Allah mengetahui segala kejahatan yang engkau sembunyikan dalam hatimu?
h. Ketika engkau berangkat ke Mina apakah bertekad untuk tidak menggangu orang lain dengan lidahmu, tanganmu, dan hatimu?
i. Dan ketika engkau melempar Jumrah apakah engkau berniat memerangi Iblis selama hidupmu?
Semua pertanyaan itu dijawab "Tidak" oleh Asy Syibli, Zainal Abidin mengeluh, Ah..... engkau belum... ke Miqat, belum berikhram, belum thawaf belum Sa'i, belum Wukuf belum sampai ke Mina"
Asy Sybli menangis, pada tahun berikutnya, ia berniat memperbaiki manasik hajinya. 
Inilah jalan haji mabrur.
11. Mengkaji ulang tentang Rukun Iman, Rukun Islam dan Kesucian Ruhani.
Ajaran Islam itu berintikan keada ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya dan manusia dengan sesamanya tentang keimanan dan peribadatan.
1) Keimanan ini dikenal dengan Rukum Iman, yaitu :
a. Mempercayai Allah SWT Yang Maha Esa
b. Mempercayai Malaikat-malaikatnya
c. Mempercayai kitab-kitab yang diturunkan kepada para Nabi Nya
d. Mempercayai para Nabi dan Rasul Nya
e. Mempercayai Hari Kemudian (Hari Qiamat)
f. Mempercayai Qadar / Taqdir Allah SWT
2) Bila kita hendak mempergunakan pridikat Haji Mabrur, sebelum keberangkatan kita betul-betul dapat memahami dan mengamalkan Rukun Islam yang didalamnya haji itu sendiri. 
a. Mengikrarkan syahadat
b. Mendirikan shalat
c. Mengeluarkan zakat
d. Melaksanakan / menunaikan puasa
e. Haji / umrah
3) Kesucian Ruhani, yaitu pensucian Jiwa dari ; kufur, nifak, fasiq, syirik, syak was-was, buruk budi pekerti, buruk pandangan, bid'ah, riya', salah urus mengani harta benda dan salah urus tentang keluarga.

C. Perlengkapan yang dibawa, cara-cara pengepakan barang, mengenali medan tempat tinggal, mengetahui perbedaan mazab, dan suasana bangsa/negara Arab.

1. Peralatan yang perlu dibawa.
Alat-alat yang dibutuhkan dan banyak digunakan selama menjalankan Ibadah Haji ialah :
 
a. Spidol
b. Lakban/plaster besar
c. Kertas tulis
d. Lem atau isolasi
e. Krim pelembab kulit/minyak tawon
f. Payung
g. Syal
h. Sprayer
i. Masker
j. Sepatu / sandal
k. Pakaian 
l. Tafsir Al-Qur'an / buku do'a dan manasik
m. Keperluan mandi
n. Karet gelang, tali untuk jemuran, paku dll.
o. Peniti, jarum, pisau lipat, gunting lipat dan gunting kuku.
p. Obat-obatan
q. Sweater

2. Keperluan khusus pria dan wanita
Pria Wanita
a. Pakaian Ikhrom 2 stel a. Mukena ± 2 buah
b. Celana Panjang 3 buah b. Kain sarung 3 buah
c. Kemeja / kain sarung / piama a 2 buah c. Pakaian/P. dalam seperlunya
d. Kaos kaki 2 pasang d. Dan keperluan wanita lainnya
e. Kaos oblong / Pakaian dalam a 4 buah
f. Alat cukur
3. Mengepak barang dan menjaganya 
a. Koper harus di pak dengan baik, agar barang-barangnya tidak tercecer dan tak memberi kesempatan kepada orang-orang yang berniat buruk.
b. Perlengkapan barang oleh-oleh misalnya karfet dibungkus dengan karung terpal biasa/ tebal, diikat dengan tali yang kuat / dijahit dengan jarum dan benang karung goni.
c. Kurma jangan dicampur dengan pakaian dan barang-barang elektronik.
d. Barang-barang tentangan bisa dimasukkan ke bagasi agar tidak memberati kecuali membawa barang-barang pecah belah. 
Maktab bertanggung jawab menaikkan atau menurunkan barang, namun kadang-kadang ada maktab yang melalaikan tugasnya. Anda harus memperhatikan keamanan barang-barang Anda. Anda haru memperhatikan kemana-dimana barang dibawa atau dikumpulkan atau disimpan.
4. Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah
Setiba di Makkah Al Makarramah supir kendaraan yang mengantar telah mengetahui di maktab mana calon haji akan tinggal. Sebelum masuk kota Makkah, sopir menyerahkan paspor di tempat pendaftaran haji dan calon haji diantar ke maktab (pemondokan). Setelah barang-barang, calon haji menerima kartu nomor maktab, beristirahatlah dulu dan memahami medan pemondokan, jarak Masjidil Haram, arah / posisi pondokan dari Masjidil Haram (Utara-Selatan-Barat-Timur) dan jaga kesehatan Anda dan demikian juga halnya di Madinnah Al Munawwarah.
5. Memahami perbedaan Mazab
Anda akan bertemu dengan jama'ah lain yang berbeda mazab dalam melaksanakan ibdah, perbedaan miqat, perbedaan gerak-gerik dalam shalat. Hal itu tak pelu menjadi pertentangan dan Anda mengamalkan berdasarkan keyakinan Anda berdasarkan ilmu dari Al-Qur'an dan Hadits.
Berikut ini mazhab-mazhab yang dianut bangsa Arab diluar Saudi Arabia.
a. Mazhab Hanafi umumnya dianut oleh orang; Afganistan, Turki, Kurdi dan Pakistan.
b. Mazhab Maliki umumnya dianut oleh orang; Mesir dan Afrika.
c. Mazhab Ja'fariah umumnya dianut oleh orang Iran, Syi'ah Zaidiyah Yaman.
d. Mazhab Syafi'i umumnya dianut oleh orang Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam. 
6. Budaya Bangsa Arab dan Peran Muassassah (Yayasan)
1) Latar belakang sejarah Bangsa Arab
Sebelum datangnya Islam Jazirah Arab belum sangat dikenal orang. Tanahnya terdiri dari gurun-gurun pasir dan bukit-bukit batu, sehingga negara-negara besar sekitarnya tidak tertarik dengan tanah gurun tersebut.
Setelah berkembangnya negara Eropa, Asia dan Afrika terutama dalam bidang perdagangan, negara Arab menjadi titik jalur lintas perdagangan ketiga Benua tersebut. 
Letak geografis Jazirah Arab dibatasi oleh :
Laut merah sebelah barat
Teluk Persia dan teluk Oman di sebelah timur
Laut Arab di sebelah selatan
Negara Libanon dan Yordania di sebelah utara
Karena keadaan alam yang bergurun pasir dan berbatu-batu orang Arab hidup mengembara. Bangsa Arab termasuk bangsa Semit dari keturunan Shem bin Nuh AS, mereka menyebar di wilayah Jazirah tersebut dan terbagi atas tiga golongan :
a. Al 'Arab Al Ba'diah (Arab tua yang sebagian telah punah seperti, suku Ad dan Tsamud).
b. Al 'Arab Al Aribab yaitu Arab asli Bani Qahtan nenek moyang Arab Yaman.
c. Al 'Arab Al Musta'ribah Arab campuran Bani Ismail.
Mereka mengembara dan menetap diatur menurut garis kesukuan dan sifat seseorang ditentukan secara genetik (keturunan).
Bangsa Arab terkenal penya'ir ulung, menyukai seni sastera dan bahasa Arab sejak semula tak banyak mengalami perubahan.
2) Iklim 
Daerah pasir dan gunung batu yang ditimpa panas terik kecuali Jedah, Madinah dan daerah Oase tersebar di banyak tempat merupakan daerah subur yang banyak ditanami kurma. Daerah Oase-oase itu merupakan sumber air bawah tanah.
Pada musim dingin berhawa sejuk, sedangkan musim semi/gugur sangat menyenangkan, tapi cuaca yang menyenangkan itu sering diselingi oleh badai gurun yang membawa debu. Pada musim panas cuaca mencapai suhu 50oC, musim dingin 2oC. 
3) Adat Istiadat
Mereka memilik adat yang sangat berbeda dengan negeri kita, jadi bila kita berkunjung kesana akan bertemu dengan saudara seagama yang berbeda-beda tingkah lakunya. Kita juga perlu mengetahui adat mereka sehari-hari :
a. Mereka kurang ramah dan kurang menghargai bangsa lain.
b. Orang Arab cenderung bicara keras.
c. Dalam jual beli bila sipembeli menawar yang tidak sesuai dihatinya bisa-bisa diusirnya.
d. Bila memegang kepala kita termasuk menghormati kita.
e. Mereka biasa minum dari satu gelas bergantian dan makan dalam satu piring besar bersama-sama.
f. Wanita berjalan tanpa pendamping dianggap wanita tak baik.
4) Peran Muassassah (yayasan) dan fasilitas bagi Jama'ah haji.
Muassassah (yayasan) sebagai koordinator Syekh
Seorang Syekh mengurusi 5 kelompok terbang (kloter) sekitar 3000 orang orang dalam satu maktab (kantor)
Jama'ah haji Indonesia dikoordinasi dibawah satu Daerah Kerja (Daker). 
Daker Makkah ada 6 sektor.
Satu sektor terbagi beberapa kloter.
Fasilitas bagi jama'ah haji Indonesia antara lain :
a. Transportasi pesawat dari Indonesia ke Arab Saudi PP, kendaraan selama menjalani Ibadah haji ; King Abdul Azis (Jedah) – Makkah – Arafah – Muzdalifah – Mina – Makkah – Madinah – Jedah – King Abdul Azis.
b. Biaya penginapan Pondok Gede – Makkah – Arafah – Mina – Makkah – Madinah – Jedah – Pondok Gede.
c. Makan di Pondok Gede – di Pesawat PP – di Bandara – di dalam kendaraan – di Arafah – di Mina di Penginapan Jedah.


BAGIAN KEDUA : 
SEHAT BUGAR DALAM MENJALANKAN IBADAH HAJI

1. Berlatih fisik sebelum haji
a. Dalam proses latihan fisik ini lebih panjang waktu latihannya akan membawa dampak yang baik.
Calon jama'ah haji ada baiknya melatih otot tungkai. Cara berlatih adalah dengan ukuran perasaan, bila rasanya terlalu berlebihan kurangkan dan bila kurang ditambah latihannya, seminggu 4 kali latihan. 
Gangguan fisik bagi jama'ah haji banyak disebabkan "meloncatnya" denyut nadi akibatnya badan capek, cepat ngantuk, sulit tidur dan tak enak makan.
b. Pentingnya gerak badan bagi calon jama'ah haji 
Sendok terjatuh, tentunya tidak sengaja seorang jama'ah haji bisa mengumpat karena kaget.
1) Gangguan emosi yang dapat mengurangi kekhusukan ibadah haji.
2) Orang yang fisiknya tidak prima mudah lelah. Ia mudah tersinggung dan marah-marah.
3) Tubuh yang terbiasa dengan pekerjaan ringan bisa kaget jika tiba-tiba memikul beban berat.
2. Sehat, kunci menjadi haji Mabrur
a. Sehat menjadi idaman setiap jama'ah haji agar hajinya lancar dan selamat.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi badan para jama'ah haji :
1) Keadaan di tanah air sebelum berangkat.
2) Dalam perjalanan maupun selama di Saudi Arabia.
3) Faktor usia, keturunan, pendidikan, pola hidup dan kebiasaan, lingkungan dan kultur / budaya.
3. Tiga modal dasar untuk menunaikan ibadah haji :
a. Modal material : Modal sendiri, modal DKA, modal Abidin, modal Mansur dan lain-lain.
b. Modal mental : Menghadapi cuaca baru, perubahan lingkungan, perilaku selama jema'ah.
c. Modal fisik kesehatan : Untuk menampung semua kegiatan jama'ah haji itu sendiri perlu diketahui kondisi badan kita dimana titik lemahnya, misalnya : 
Pembuluh darah, sistim pernafasan, paru-paru, syaraf otak, ginjal, saluran kemih dan lain-lain.
4. Enam penyakit khas jama'ah haji
a. Penyakit THT muncul karena kombinasi kelelahan fisik, kelembaban udara, debu, dan pasir di tanah Arab.
Kelelahan fisik, menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, mudah terserang infeksi Kelembaban yang rendah menyebabkan keringnya saluran pernafasan. Debu dan pasir, menimbulkan rangsangan pada selaput lunak. Saluran nafas bagian atas yakni larynx, parynx dan hidung.
b. Penyakit saluran cerna disebabkan kelelahan, stress mental akibat lingkungan tidak sesuai, faktor makanan tidak sesuai dengan selera atau kebiasaan.
c. Penyakit otot dan tulang, karena kelelahan dalam penerbangan dan perjalanan darat yang lama, kegiatan ibadah haji itu sendiri, maka perlu mengatur dan mengukur kemampuan diri.
d. Penyakit paru bawaan dari tanah air, penyakit kulit karena kelembaban rendah dan suhu tinggi dan penyakit asma disebabkan stress fisik dan mental.
e. Penyakit pembuluh darah (kardiovaskuler) bawaan dari tanah air stress fisik dan mental memperburuk keadaan.
f. Gangguan jiwa muncul akibat stress fisik dan mental selama perjalanan dan menjelang pelaksanaan ibadah haji.
5. Kiat tenang beribadah haji.
a. Diri kita sendiri melihat dari segi fisik / mental apakah ada yang perlu di perbaiki atai di obati.
b. Perbaiki kesehatan diri sendiri perlu ditentukan target waktunya.
c. Bagi yang berisiko tinggi diperlukan perbekalan diri berupa, obat-obatan, kursi roda, alat bantu mendengar dan pendamping.
d. Setelah persiapan matang, perlu dipelihara keadaan fisik / mental dengan latihan-latihan, olah raga, manasik haji, seminar atau diskusi kelompok.
e. Kurangi aktivitas yang kurang perlu, begadang larut malam, pergi jauh-jauh menjelang keberangkatan.
f. Bawalah barang-barang perbekalan seperlunya saja, jangan memberatkan.
g. Jaga kondisi kita selama di Tanah Suci.
h. Selalu bertaqwa dan berserah diri kepada Allah SWT sejak dari berniat sampai dengan menjalankan ibadah haji dan pulang ke tanah air.
6. Gizi dan makanan
a. Hati-hati dengan berat badan.
1) Mengatur makanan jauh sebelum keberangkatan.
2) Menjaga berat badan edial.
3) Biar kurus sedikit asal segar-bugar.
4) Sangat dianjurkan makan empat sehat lima sempurna.
5) Bagi usia lanjut harus tahu makanan yang sensitiv baginya untuk alat pencernaan yang mengakibatkan menceret, gatal-gatal dan kembung.
6) Di Arab Saudi relatif langka sayuran, sebagai penggantinya makanalah buah-buahan 2 kali lipat.
7) Jama'ah yang telalu memanjakan selera, masakan Arab, tidak menarik dan tak dapat makan, guna menjaga kondisi, enak tidak enak, Bismillah telan saja.
b. Mengatasi kebosanan makanan
1) Memasak sendiri
2) Giliran tugas memasak
3) Makanan dengan memesan dari catering
7. Hati-hati kehilangan cairan tubuh.
Kehilangan air dari tubuh bervariasi, tergantung iklim, tingkat aktivitas tingkat kesehatan dan jenis bahan makanan.
Suhu tinggi, iklim kering, kegiatan fisik dan demam akan menguras kandungan air dalam tubuh lewat keringat.
Dianjurkan setiap jam segelas air diminum, dan waktu akan Thawaf dan Sa'i, ditingkatkan lagi lebih dari satu gelas dan dianjurkan dalam air 500 cc ditambah oralit rasa jeruk dan garam di minum setelah Thawaf, Sai'i Wukuf di Arafah dan Mina.
Kehilangan cair tubuh akan mengakibatkan Heat Stroke; gangguan kesadaran, panas tinggi, merasa pusing, lemah, mudah emosi, mual, muntah, bingung, mengigau, pandangan kabur, kejang-kejang tak sadarkan diri dan tidak berkeringat.
8. Solusi mengatasi kelelahan
a. Astenia, berarti lemah atau hilangnya kekuatan atau tanpa energi; lunglai lesu, kurang daya ingat, cemas, kurang nafsu makan dan sukar tidur.
Sebab-sebabnya :
1) Perjalanan jauh
2) Perbedaan alam
3) Kondisi alam
4) Keadaan sosial budaya
b. Heat stroke dan krim pelindung kulit.
Tanda-tandanya ; pusing, lemah, mudah emosi, mual dan muntah. 
Upaya pencegahan :
1) Jangan langsung kena sengatan matahari.
2) Gunakan payung atau suban dibasahi.
3) Gunakan creem pelembab kulit.
4) Bawa bekal minuman kemana-mana.
5) Jangan menahan hajat buang air besar dan kecil.
6) Istirahat / tidur 6 sampai 8 jam / hari.
7) Pakailah pakaian tipis, tidak tembus pandang, longgar dan warna putih.
8) Makanlah buah-buahan segar dua kali lipat dari kebiasaan kita.
9. Penyakit beresiko tinggi.
Calhaj sebaiknya dibawah kontrol dokter.
a. Ada tiga macam penyakit yang beresiko tinggi.
1) Tekanan darah tinggi (hipertensi) 
2) Penyakit gula (diabetes millatus)
3) Tuberkulosis paru.
b. Penyebabnya.
1) Faktor keturunan
2) Faktor lingkungan
3) Kekurangan cairan tubuh, kurang minum, cuaca terik, hiruk piku jama'ah.
c. Usaha pencegahan
1) Selalu kontrol dengan baik.
2) Hilangkan perasaan was-was mantapkan niat kehaji.
3) Jaga / usahakan tekanan darah 140/90.
4) Usahakan darah 200/dl.
5) Sabar dan tawakkal.
d. Jujur melihat kesehatan sendiri.
10. Pastikan gigi Anda tak bermasalah.
a. Cek gigi kita
b. Hati-hati mulut kering kurang ludah
11. Masalah ASMA
Asma adalah sesak nafas disertai suara ngik berasal dari dalam dada.
a. Timbulnya mendadak, gabungan antara penyempitan salur nafas dan hiperaktivitas paru-paru (kejang otot saluran nafas).
b. Penyebab lain, tak tahan udara dingin. Alargi debu, makanan atau zat kimia tertentu, bulu binatang, bau bensin/racun nyamuk, alat pendinginan ruangan dan sebab asap rokok.
Agar asma tidak sampai menggangu.
a. Kenali secara baik faktor yang paling sering memicu serangan asma.
b. Kontrol kedokter.
c. Hindar alargen.
d. Bagi yang berpenyakit asma jangan sembarangan makan obat penenang.
e. Obat anti hipertensi merupakan salah satu pemicu serangan asma.
f. Sediakan obat pelega dan obat pencegah asma; salbutamol, verbitalin, venoterol, metaproterol.
g. Jaga ketenteraman batin sebab ada keterkaitan dengan stress psigologis.
12. Tertawapun hati-hati
Tertawa berlebihan dapat memicu asma; girang yang diekspresikan dengan tertawa kelewatan berpengaruh pada kerja syaraf otonom ditubuh kita, sehingga mengeluarkan zat histamin, yang memicu serangan asma.
Hal serupa terjadi juga pada seseorang yang sedang jengkel, marah atau kecewa.
Kesimpulan orang yang menderita asma harus menjaga emosinya.
13. Aspek psikhis Ibadah Haji.
a. Awas rindu keluarga 
Calhaj seharusnya bergembira dapat menunaikan ibadah haji, tapi karena beberapa faktor, muncul perasaan sebaliknya pada sebagian dari mereka.
Pada suatu saat merasa jenuh, sedih atas cemas, muncul rindu keluarga (Homesick).
Gejala umum, merasa pusing, berdebar-debar badan merasa tak enak yang mendorong orang menggunakan obat-obatan, atau obat penenang. Gangguan psikis dapat merambat menjadi gangguan fisik maka kendalilah emosi.
Para jama'ah yang ditempatkan di penginapan bersama regu, rombongan dalam satu kloter, dituntut hidup bersama dengan jama'ah tersebut, paling sedikit 25 hari.
Tiap calhaj harus pandai menyesuaikan diri, sebab tiap-tiap orang punya latar belakang kehidupan status sosial, ekonomi dan kepribadian berbeda-beda; pola tidur, makan, mandi, selera dan berkomunikasi, yang seorang dengan yang lain berbeda.
Jika penyesuaian tidak memberikan hasil yang baik, mudah timbul konplik pribadi yang menimbulkan rindu keluarga (Homesick).
Hal itu perlu diperhatikan beberapa hala :
1) Adanya saling pengertian
2) Saling menyesuaikan 
3) Menumbuhkan komunikasi yang baik
4) Saling ketergantungan dan saling membutuhkan
5) Saling memberi dan saling menerima
6) Saling kerja sama.

b. Menghadapi pelaksanaan ibadah haji dengan sempurna, sah dan memberi nilai diperlukan :
1) Pengetahuan, syarat, rukun dan wajib haji secara baik dan benar.
2) Mandiri, yaitu tiap jama'ah mampu melaksanakan ibadah tanpa bingung, takut dan cemas.
14. Sediakan obat sebelum jatuh sakit
a. Bagi calhaj "rawan" konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep-resep obat yang akan dipersiapkan.
b. Bagi calhaj yang tak bermasalah tak usah terlalu repot-repot karena obat-obat ringan disediakan.
15. Gangguan jiwa dapat menggangu Anda
Meraka mengalami waham curiga, merasa dikejar-kejar halusinasi penglihatan maupun pendengaran.
Bagi jama'ah tertimpa gangguan tersebut disarankan banyak berdo'a berzikir dan meluruskan niat.
Penyebab :
a. Organo biologik, faktor keturunan 
b. Psiko edukatif, sistem pendidikan 
c. Sosio kultural, lingkungan budaya / pendidikan 
16. ¬Melayani kesehatan secara mandiri kunci suksesnya ibadah haji.

Minggu, 18 Januari 2009

Kalender 2009


10 Software Alternatif Pengganti Adobe Photoshop

http://pcguru.okihelfiska.net/2008/12/10-software-alternatif-pengganti-adobe-photoshop/